METEOR

Koran Terkemuka Kriminalitas Jateng & DIY

Mayat Bayi Menggegerkan Warung Swieke

BATANG – Bungkusan tas kresek berisi mayat bayi, Selasa (15/5) kemarin pagi menggegerkan warga Dukuh Srabanan, Desa Babadan, Lampung Batang. Mayat bayi jenis kelamin laki-laki tersebut ditemukan persis dibelakang warung swieke milik Mahmudah (40), warga setempat. Diduga, mayat bayi tersebut dari hasil hubungan gelap yang dilahirkan dengan cara paksa.
Pertama kali menemukan bayi bernasib sial tersebut pemilik warung swieke sendiri, mahmudah (40), sekitar pukul 07.00. Ceritanya, saksi saat itu baru saja bersih-berasih halaman depan warung. Saat mau ke belakang melihat seekor kucing nyakar-nyakar plastik warna hitam. Karena merasa curiga, akhirnya saksi mendekat plastic tersebut. Dan betapa kagetnya begitu didekatinya, ternyata plastic tersebut berisi bayi yang masih basah dan berlumuran darah. Kondisinya mengenaskan. Kedua tangan dan kakinya mlpungker seperti saat bayi kedinginan.
Spontan, penemuan mayat bayi dalam kresek tersebut membuat gempar warga setempat. Dan kejadian tersebut dilaporkan ke Polsek Lampung dan dilanjutkan ke Polres Batang. Dari hasil keterangan pihak petugas kepolisian setempat, pihaknya menduga kuat pelaku yang melahirkan bayi tersebut seorang perempuan berasal dari daerah Limpung sendiri.
Setelah dilakukan pemeriksaan bersama dokter bidan desa setempat, mayat bayi malang tersebut dimakamkan oleh warga setempat siang harinya. Pihak kepolisian setempat langsung melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi Dari hasil pemeriksaan tersebut, semua Puskesmas dan rumah sakit wilayah Batang, Pekalongan dan Kendal dikosek petugas. (jec)

Mei 16, 2007 Posted by | Headline | Tinggalkan komentar

Siapkan Diri Membangun Desa Bersama Masyarakat

Trihartati, Calon Kades Perempuan Doro Pekalongan

PEKALONGAN – Sebentar lagi, masyarakat Desa Lemahabang, Kecamatan Doro Pekalongan, punya gawe besar. Persisnya 27 Mei mendatang, pilihan kepala desa (Pilkades) akan digelar. Ada dua calon yang sudah positif maju, calon kades incumbent (kades sebelumnya) yaitu Suwarno, dan Trihartatik (Tatik). Tatik, salah seorang calon Kades perempuan yang pertama kali selama pesta demokrasi digelar disebuah desa terpencil tersebut.
Suara untuk calon Tatik, ibu muda kelahiran Lemahabang 21 Desember 1977 tersebut, sementara suara yang muncul sudah unggul dan posisinya mendapat dukungan kuat dari masyarakat setempat. Hal tersebut didukung dari program visi-misinya, yang diantaranya yaitu terdorong rasa keinginannya untuk membangun desanya bersama masyarakat, yang lebih maju, dan mengedepankan sistem keperintahan yang terbuka. Selain itu, suami seorang petugas Polhut Perum Perhuhatni KPH Pekalongan Timur BKPH Doro, Sumitro tersebut visi lainnya adalah ingin menuju perubahan dalam tatanan kepemerintahan desa (Desa lemahabang, red) menuju yang lebih professional dan proposional.
“Kami hanya ingin perubahan pada desa kami . Insya Allah, kedepan dengan keridhoan dan dukungan dari masyarakat dalam pilkades nanti, saya akan berusaha meningkatkan dan mengoptimalkan sistem kepemerintahan yang lebih professional. Intinya, kedepan baik dari sisi SDM maupun sumber kekayaan yang ada di desa ini dapat kami manfaatkan untuk kemaslahatan masyarakat itu sendiri,”tandas Tatik, yang selama ini aktif di organisasi Fatayat dan Muslimat NU di desanya, kepada koran ini, kemarin. (jec)

Mei 15, 2007 Posted by | HALAMAN JATENG | Tinggalkan komentar

Wabup Diduga Halangi Pemeriksaan Kasus Korupsi

KENDAL – Dugaan kasus penyelewengan keuangan puluhan oleh oknum Kepala Kantor di Pemkab Kendal, belakangan berhembus isu Wabup Dra. Hj. Siti Nurmarkesi ikut diduga memberi perlindungan terhadap oknum berinisial SK tersebut. Indikasi tersebut muncul saat bagian Bawasda mau melakukan langkah pemeriksaan, ada upaya ‘ikut campur’ tangan Wabup.
Menanggapi isu tersebut, LSM Barisan Indonesia (Barindo) Cabang Kendal, melalui ketuanya, Unggul, mengkritik habis sikap Wabup Markesi yang dinilai sangat aneh tersebut. Dikatakan Unggul, dibalik sikap Wabup yang tidak memberbolehkan oknum kepala kantor SK tersebut, dipastikan ada udang dibalik batu. Dan ini jika dilanjutkan, pihaknya tidak akan ragu dan akan melakukan upaya proses hokum.
“Kami sudah melakukan kontak dengan bagian Bawasdam yaitu pak Zaenal. Dimana, menurut pak Zaenal, pihaknya akan melakukan pemeriksaan terhadap oknum kepala kantor itu (SK, red). Tapi oleh Wabup dilarang memeriksa dengan alasan yang sama sekali tidak masuk akal. Salah satunya SK sebentar lagi akan pensuin. Langkah Wabup kami sesalkan. Dan diharapkan, apa yang terjadi Wabup harus bertanggungjawab pada publik,”ungkap Unggul, kepada Koran ini, kemarin.
Seperti diberitakan koran ini, salah seorang oknum Kepala Kantor berinisial SK ditengarai melakukan penyelewengan pada pos anggaran seinlai puluhan juta. Dugaannya, anggaran keuangan pemberdayaan masyarakat sebesar Rp 40 juta dikorup Rp 20 juta, anggaran TMMD Rp 19 juta disunat Rp 16 juta, sisa prorgan penjahitan Rp 7, 77 juta tidak tersisa dan tidak diketauhi tanggungjawabnya. Serta sisa anggaran tahun 2006 sejumlah Rp 5 juta belum dikembalikan ke Kas Daerah, tapi diduga untuk kepentingan pribadi oleh oknum kepala kantor tersebut.
Kepala Bawasda Pemkab Kendal, Zaenal, menyatakan, pihak tidak bisa berbuat apa-apa karena saat mau melakukan pemeriksaan, terbentur oleh kebijakan Wabup Dra. Hj. Siti Nurmarkesi. Yaitu, Wabup akan melakukan pemanggil terhadap oknum SK sendiri. Sementara, saat dikonfirmasi, Wabup Markesi membantah sudah memanggil SK. Bahkan, Wabup sudah memerintahkan Bawasda untuk melakukan pemeriksaan terhadap oknum SK tersebut. (jec)

Mei 15, 2007 Posted by | HALAMAN JATENG | Tinggalkan komentar

Oknum Guru SD Jotosi Adik Ipar

KENDAL – Seorang oknum guru SD di Cepiring, Ny. Fika (26), warga Desa karangsuno Cepiring Kendal, terpaksa dilaporkan ke Polres Kendal, Rabu (9/5) kemarin. Pelaku dilaporkan adik iparnya, yaitu Gisah (44), warga Desa Tosari, Brangsong Kendal, karena tidak diduga terima dijotosi mukanya seusai menjadi saksi sidang perceraian adik kandungnya dengan pelaku, di Pengadilan Agama (PA) Kendal, belum lama ini.
Ceritanya, kejadian jotosan oleh oknum guru SD tersebut terjadi pada Rabu (2/5) minggu lalu sekitar pukul 11.00 siang. Kejadian tersebut diduga akibat korban saat menjadi saksi dalam sidang perceraian adik kandungnya, yaitu Ngadirun (42), staf sebuah SMP di Kendal dengan istrinya yang tidak lain adalah pelakunya, dinilai mengada-ada dihadapan hakim PA. Dan penganiayaan itu terjadi didepan pintu kantor PA Kendal, Jl. Laut Kota Kendal.
Diduga, gara-gara korban sampai melaporkan ke Polres Kendal lantaran, kemarin dini hari, Ngadirun dipanggil Reskrim Polres Kendal karena laporan Ny. Fika (istrinya, red) dengan aduan kasus penganiayaan rumah tangga. Begitu Ngadirun menjalani pemeriksaan Reskrim Polres Kendal, dan diduga tidak terima, akhirnya Gisah didampingi pengacaranya, Ny. Rina, SH, melaporkan Ny. Fika ke Polres Kendal, kemarin.
Korban Gisah, saat ditemui Koran ini enggan berkomentar. Melalui pengcaranya, N. Rina, SH, kepada Koran ini mengatakan, pihaknya hanya tidak mau rebut berkepanjangan.”Sebenarnya inikan soal gugat cerai awalnya. Dan proses itu biarlah berjalan dulu. Dan kami melaporkan ke kepolisian karena klien saya dianiaya pelaku (oknum guru SD Ny. Fika, red),”ungkap Rina, kepada METEOR, kemarin. (jec)

Mei 9, 2007 Posted by | Headline | Tinggalkan komentar

Oknum Kepala Kantor Kendal Diduga Korupsi Puluhan Juta

KENDAL – Masih dalam situasi gegeran sidang kasus dugaan korpsi senilai Rp 6 , 07 milyar dana APBD 2003/2004 yang menyeret mantan Sekda Kendal Endro Arintoko, dan dua mantan pimpinan Dewan, Sutrimo dan Abdul Wachid, bukannya kalangan aparat pemerintahan berupaya menghindari korupsi. Malah ditengarai ada dugaan kuat salah seorang oknum sebuah Kepala Kantor Pemkab Kendal melakukan serangkaian korupsi anggaran senilai puluhan juta rupiah.
Dugaan yang dilakukan oknum Kepala Kantor berinisial SK tersebut adalah korupsi pada pos anggaran anggaran pemberdayaan masyarakat masyarakat sebesar Rp 40 juta dikorup Rp 20 juta, anggaran TMMD Rp 19 juta disunat Rp 16 juta, sisa penjahitan Rp 7, 77 juta tidak tersisa, dan sisa anggaran tahun 2006 sejumlah Rp 5 juta belum dikembalikan ke Kas Daerah, tapi diduga untuk kepentingan oknum kepala kantor tersebut.
Kepala Badan Kepengawasan Daerah (Bawasda) Kendal, Zaenal Abidin, ketika dikonfirmasi koran ini, Rabu (9/5) kemarin, mengatakan, pihaknya sudah menerima adanya laporan dugaan korupsi tersebut.”Kami akan melakukan pemeriksaan pada dia (oknum sebuah kepala kantor, red) untuk klarifikasi adanya dugaan kasus tersebut,”ungkap singkat dan padat Zaenal, kepada METEOR, kemarin.

Wabup Inginkan Segera Diperiksa Bawasda
Sementara, informasi yang dihimpun METEOR menyebutkan, oknum Kepala Kantor, SK, yang diduga korupsi puluhan juta tersebut, kemarin langsung dipanggil Wabup Dra. Hj. Siti Nurmarkesih, ke ruang kerjanya. Belum diketahui pasti arti dari pemanggilan pribadi tersebut. Wabup Dra. Hj. Siti Nurmarkesi, saat dihubungi koran ini, kemarin, mengaku akan segera memerintahkan Bawasda untuk melakukan pemeriksaan terhadap oknum Kepala Kantor berinisiak SK tersebut. Apakah benar oknum SK dipanggil Wabup?
“Sampai detik ini (kemarin, red) saya belum pernah ketemu atau memanggil kepala kantor tersebut. Dan saya akan meminta pihak Bawasda untuk segera melakukan pemeriksaan terhadap kepala kantor tersebut (SK, red) sejauh mana kebenarannya. Tolonglah jangan dibesar-besarkan karena itu semua belum tentu betul,”ujar Wabup Markesi, saat dihubungi METEOR, kemarin.
Hingga berita ini diturunkan, oknum Kepala Kantor berinsiak SK tersebut belum bisa dimintai konfirmasinya. (jec)

Mei 9, 2007 Posted by | HALAMAN JATENG | Tinggalkan komentar

Barindo Kendal Nilai FKPPK Mlenceng dan Wagu

Terkait sejumlah kalangan PNS Kendal yang masih mangkir di PN Kendal dalam sidang dugaan korupsi APBD 2003/2004 senilai Rp 6, 7 milyar, ditanggapi ormas Barindo Cabang Kendal. Ketua Barindo Kendal, Unggul didampingi wakil ketua, Purnomo dan sekertaris Bagiyo, S.Sos, kepada Koran ini di luar ruang sidang menyatakan, sekelompok PNS yang tergabung dalam forum FKPPK sudah mlenceng dari slogan awalnya, yaitu pemberantasan korupsi.

“FKPPK dulunya aktif kemana-mana demo brantas korupsi (Bupati Hendy Boedoro). Tapi kok begitu mantan Sekda Kendal Endro Arintoko jadi terdakwa terlibat kasus korupsi APBD, malah terkesan mendukung mati-matian. Ini apa-apaan? Kalau FKPPK mau dinilai masyarakat fair, bentuk korupsi di Kendal harus didukung diberantas dong. Dan ini jelas-jelas sudah melanggar aturan sebagai PNS,”papar Unggul didampingi sejumlah pengurus Barindo Kendal, di PN Kendal kemarin.

Sementara, ketua FKPPK Anggit, saat dihubungi wartawan mengatakan, pihaknya aktif melihat sidang karena hanya ingin pembelajaran bagi kalangan PNS itu sendiri. Dan dikemudian hari, agar kasus korupsi tidak treulang kembali di Pemkab Kendal. (jec)

Mei 8, 2007 Posted by | HALAMAN JATENG | Tinggalkan komentar

Panas Dengan Gaya PNS, Simpatisan Sutrimo Penuhi Ruang Sidang

KENDAL – Puluhan solidaritas PNS Kendal yang selama memenuhi setiap sidang dugaan kasus korupsi Rp 6, 07 milyar yang menyeret mantan Sekda Kendal Endro Arintoko, dan dua mantan pimpinan dewan Kendal periode 1999 – 2004, Sutrimo dan Abdul Wahid, di PN Kendal, membuat panas simpatisan salah seorang terdakwa yaitu Sutrimo. Terbukti, sidang lanjutan dengan agenda terdakwanya Sutrimo dan Abdul Wahid, Selasa (8/5) kemarin, dipadati simpatisan Sutrimo. Sedang Abdul Wahid, nampak sepi.
Nyaris, dengan hadirnya simpatisan Sutrimo, PNS yang selama ini getol memberikan dukungan sejumlah saksi PNS perempuan dari DPKD Kendal dan terdakwa Endro Arintoko, tidak lagi membludak seperti sidang-sidang sebelumnya. Hanya tinggal segelintir kelompok PNS saja yang diduga sampai mangkir dari kerjaanya demi memberi dukungan pada terdakwa Endro.
Dalam sidang lanjutan kemarin, Jaksa PU menghadirkan lima saksi, yaitu Sekda Ir. H. Kardani, Kabag Pembangunan Tavib Purnomo, SH, Dian Handayani, Sukaeri, dan Puji Raharjo, ketiganya dari Dinas DPKD Kendal. Hasil dari keterangan para saksi, akibat kasus yang dilakukan Mantan Sekda Endro dan dua mantan pimpinan dewan Kendal tersebut, Negara dirugikan Rp 6, 7 milyar.
Ketua PN Kendal Shindu Sutrisno, SH dikonfirmasi koran ini mengatakan, dari hasil keterangan lima saksi tersebut rancangan anggaran sementara (RAS) yang dilakukan pihak dari dewan tidak pernah disusun oleh tim penyususun anggaran APBD 2003/2004 dari pihak eksekutif.”Karena saat itu posisi dewan sangat kuat. Sehingga, dari ekskutif tidak berani kritisi RAS. Akibatnya, Negara dari dirugikan kurang lebih Rp 6, 7 milyar,”ungkap Sindhu Sutrisno, kepada koran ini, kemarin. (jec)

Mei 8, 2007 Posted by | HALAMAN JATENG | Tinggalkan komentar

Polisi Bekuk Malmot di Cangkring

KENDAL – Perburuan para pelaku kejahatan maling motor alias malmot diwilayah hukum kepolisian Polres Kendal, terus dikejar. Setelah sebelumnya membuat catatan prestasi pengungkapan kejahatan pencurian kendaraan bermotor, kini Sat Reskrim kembali melakukan penangkapan. Adalah Turmudi (20), warga Kelurahan Dijekur 02 RT 02 / RW 01 Kota Kendal. Kemrin sore, dia ditangkap petugas karena diduga terlibat kasus pencurian motor Yamaha Yupiter nopol H 2183 BD milik Nadirin, warga Desa Cangkring, Rejosari, Brangsong Kendal.
Tersangka ditangkap beserta barang bukti sebuah motor Yamaha Yupiter yang diganti nopol palsu, R 35 65 D di Desa Bojonggede, Ngampel Kendal, kemarin sore. Dari hasil pengembangan, ternyata tersangka pernah dua kali melakukan pencurian. Sebelumnya, mencuri sepeda motor milik siswa sekolah SMA Kendal, di depan kantor Kodim 0715 Kendal.
Kapolres Kendal AKBP Tjahyo Prawoto, SH, MM melalui Kasat Reskrim AKP Ronald A. Purba, kepada koran ini mengatakan, tersangka maling motor pada 23 April sekitar pukul 14.00 siang di rumah korban sendiri. Setelah dilakukan penyelidikan, sejumlah nama pelaku dikantongi namanya. Dari sejumlah orang yang dicurigai, ternyata mengarah dugaan kuat terhadap tersangka.
“Jadi setelah kita lekukan penyelidikan, dugaan menguat pada tersangka (Turmudi, red). Setelah kita kejar, tersangka ini selalu lolos dari tempat persembunyiannya. Begitu ada informasi tersangka berada di wilayah Bojonggede, kita sergap. Beruntung, sat penyergapan sepeda motor belum sempat laku dijual,”ungkap AKP Ronald A. Purba, kepada METEOR, kemarin.

Tersangka Turmudi, kepada wartawan mengatakan, setelah berhasil mencuri motor dia langsung kabur ke Semarang. Bagaimana caranya bisa sukses mencuri?”Saat itu lima hari saya nginep di rumah temanku itu (Nadiri, red). Dan ketika rumah sepi, kunci saya ambil dan langsung bawa kabur motor itu. Tujuanku hanya ingin uang. Rencananya motor akan saya jual atau gadaikan,”aku tersangka kepada wartawan, seusai diperiksa polisi di Polres Kendal, kemarin. (jec)

Mei 8, 2007 Posted by | Headline | Tinggalkan komentar

2 Perampok Unilever Rp 600 Juta Ditembak

KENDAL- Dua pelaku dari lima kelompok Suroboyonan yang merampok milik produk PT Unilever di jalur lingkar Kaliwungu Kendal senilai sekitar Rp 600 juta pada awal tahun 2007 lalu, akhirnya berhasil dibongkar tim Unit Resmob Polres Kendal, kemarin. Petugas terpaksa melumpuhkan kaki para penjahat jalanan tersebut karena hendak kabur saat dikeler untuk menunjukkan tempat persembunyian temannya. Barang bukti yang diamankan petugas, sebuah truck boks jenis triler nopol P 7900 YV.
Dua tersangka yang ditembak itu adalah Susanto (38), warga Sawa’an Surabaya, dan Ponipi alias Sinyo (33), warga Gabang Tunggul, Jember Surabaya, Jatim. Dari hasil pengembangan pemeriksaan tersangka, petugas mengantongi identitas tiga pelaku yang ikut terlibat. Mereka adalah Yanto, Kating, dan Ambon Aris, semuanya beridentitas warga Surabaya. Dan keberadaan mereka, hingga kini masih dalam pengejaran Unit Resmob Polres Kendal.
Keterangan yang dihimpun METEOR di kepolisian Polres Kendal menyebutkan, kejadian aksi perampokan produk milik PT. Unilever tersebut terjadi pada 24 Januri 2007 sekitar pukul 02.00 dini hari lalu. Ketika itu, dua pelaku yang ditembak tersebut bergaya ikut numpang truk dijalur lingkar wilayah Kaliwungu Kendal dari arah Jakarta menuju Klaten.
Setelah keduanya naik, langsung menguasai sopir, yaitu Sriwidodo (36), warga Dlangu Klaten. Kemudian, tiga temannya yang masih menunggu dipinggir jalan langsung ikut naik. Setelah sopir dikuasai dibawah ancaman senjata tajam, truck bersama sopir dan kernet dibajak sampai di wilayah kawasan hutan Blora. Disana, sopir Sriwidodo dan kernetnya Sep Nugroho, warga Banyumanik Semarang, diturunkan dalam keadaan mengenaskan. Mulut dilakban, kaki dan tangan diborgol.
Beruntung, korban cepat ditemukan warga setempat. Korban dibantu warga melapor ke Polres Blora. Dan oleh pihak petugas setempat, korban diarahkan untuk melapor ke Polres Kendal karena kejadiannya di wilayah Kendal. Setelah melaporkan, Sat Reskrim Polres Kendal melaklukan olah TKP dan memintai keterangan sejumlah saksi dan dua korban. Dari hasil penyelidikan, akhirnya trukc yang dirampok pelaku dapat ditemukan di wilayah Mojoagung, Jombang Jatim.
Dari sinilah, ahirnya pengungkapan kasus perampokan senilai Rp 600 juta dibawah pimpinan Kasat Reskrim AKP Ronald A. Purba tersebut berhasil diungkap. Dalam gerakan cepatnya, ada informasi komplotan Suroboyanan pimpinan Susanto tersebut hendak melakukan aksi perampokan sebuah truk mengangkut kopi antara Pekalongan – Kendal. Setelah dilacak, dan dilakukan operasi rahasian, ditemukan sabuah truk mengangkut kopi melintas perbatasan kota Kendal di Patebon. Sempat dikejar, dan akhirnya pelaku baru dapat ditangkap di trafig ligh (lampu merah) depan kantor Pos Polisi Kota Kendal, kemarin malam.
Kapolres Kendal AKBP Tjahyono Prawoto, SH, MM melalui Kasat Reskrim AKP Ronald A. Purba, kepada wartawan kemarin, mengatakan, dari hasil pengembangan dan penyelidikan, diduga pelaku sudah malang melintang beraksi perampokan disejumlah wilayah kepolisian, bahkan bisa jadi antar wilayah Polda. Namun sampai berita ini diturunkan, menurut AKP Ronald, para pelaku hanya mengaku satu lokasi kejadian.
“Setelah melakukan penyelidikan, dan menemuknbarang bukti trcuk yang dibuang pelaku di wilayah Mojoagung Jombang, akhirnya baru ada titik terang siapa kelompok pelakunya. Karena pelaku ini hidupnya lintas antar wilayah Jawa. Sehingga kami sempat kesulitan dalam mengungkap. Beruntung, berkat kertasama tim Buser dan Reskrim Polras Kendal, dua dari lima pelaku perampokan milik produk PT. Unilever senilai Rp 600 juta di wilayah kami dapat terungkap,”ungkap Kasat Reskrim AKP Ronald A. Purba, kepada METEOR, kemarin. (jec)

Mei 8, 2007 Posted by | Headline | Tinggalkan komentar