METEOR

Koran Terkemuka Kriminalitas Jateng & DIY

Di Kendal, Gubernur Resmikan Proyek Rp. 244, 7 M

KENDAL – Gubernur Jateng Mardiyanto, Selasa (5/6) kemarin meresmikan proyek milik Pemkab Kendal sebanyak 907 dengan nilai infestasi Rp 244 733 554 700. Peresmian dilakukan secara simbolis dengan penandatanganan Gubernur bersamaan peresmian proyek jalan tembus menuju ‘Weleri Kota’ rute Ngasinan – Bumiayu, Weleri Kendal.
Setelah persmian, Gubrnur yang didampingi unsure Muspida, seperti Wabup Dra. Hj. Siti Nurmarkesih, Ketua DPRD Drs. H. Akhmat Suyuti, Kapolres Kendal AKBP Tjahyono Prawoto,SH, MM dan Kajari serta pihak Kodim 0715 Kendal, dan para Kadinas tersebut melanjutkan peninjauan ke Pasar Kendal Permai yang baru saja selesai proyeknya. Dari kegiatan tersebut, Pemkan Kendal telah menyalurkan anggaran pengadaan 15 mobil dinas untuk Puskesmas keliling dari jumlah 27 Puskesmas se-Kabupaten Kendal.
Selain itu, Gubernur Mardiyanto yang didampingi istrinya Ny. EVi Mardiyanto memberikan bantuan sosial pada Pemkab Kendal terkait kebakaran Pasar Boja yang menelan kerugian mencapai Rp 10 milyar. Selain mobil puskesmas keliling, Pemkab Kendal melalui Wabup Dra. Hj. Siti Nurmarkesi, juga serahkan secara simbolis Avian Influenza Kits (alat peraga pencegah flu burung) yang diterima dari Unicef perwakilan Jateng.
”Diharapkan, alata tersebut dapat dijadikan peraga penyuluhan bagi para fasilisator Participatory learning and action (PLA), para kader Flu Burung dan para Kades untuk mendukung perluasan dan pengembangan PLA ditingkat ditingkat Keluarahan atau Desa yang dapat mendorong timbulnya kegiatan swadaya masyarakat sampai ke tingkat Rt / RW untuk pencegahan dan penanggulangan semakin merebaknya wabah flu burung,”papar Wabup Dra Hj. Siti Nurmarkesih. (jec)

Juni 6, 2007 Posted by | HALAMAN JATENG | Tinggalkan komentar

4 Tokonya Habis, Bakol Sembako Dilarikan ke Elisabeth

KENDAL – Kebakaran yang meluluntuhlantakan pasar Boja Kendal, Kamis (31/5) dini hari, meningalkan rasa duka yang dalam. Sejumlah 1200 pedagang yang mengadu nasibnya di pasar terbesar di Kendal setelah Weleri tersebut terpaksa berakhir tangisan chino. Salah satunya Ny. Riyem (45), wara Bada’an, Bebengan Kecamatan Boja, Kendal. Menyaksikan 4 toko dan satu took gudangnya habis akibat kebakaran tesebut, bakol sembako serba ada di pasar Boja tersebut mengalami depresi berat. Oleh pihak keluargaya, ia terpaksa dilarikan di ke rumah sakit Elizabet Semarang untuk mendapat perawatan.
Sejumlah pedagang pasar Boja yang juga berdomisili satu kampong dengan Ny. Riyem, kepada koran ini mengatakan, kondisi juragan sembako terkenal di pasar Boja tersebut cukup memprihatinkan.”Malah pembicaraannya sepertinya ngawur. Mungkin saking tidak kuatnya menyaksikan musibah itu, akhirnya dia shok dan setres,”ujar salah seorang pedagang pasar Boja yang selamat, kepada koran ini, kemarin sore.
Kondisi korban, juga diakui oleh salah seorang anggota keluarganya yang juga jualan di pasar Boja. Namun sayang, keluarga korban yang saat itu sibuk dandan di toko sebelah barat jalan pasar yang kebakaran tersebut, enggan menyebutkan namanya.”Ibu dibawa ke Elisabet sekitar pukul satu siang kemarin (Kamis. 31/5)). Dan hingga sekarang masih dirawat dan saya sendiri belum mendapat kabarnya,”kata kerabat Ny. Riyem, yang saat ditemui koran ini wajahnya masih terlihat lemes.
Seperti diberitakan Koran ini, Kamis (31/5) pagi dini hari lalu, diduga akibat hubungan arus pendek disekitar toko pakaian milik alm. Parjo, belakang kantor Cabang Pembantu Bank Jateng, pasar tradisional Boja Kendal ludes rata tanah diamuk sijago merah. Menurut sejumlah saksi mata, api mulai berkobar hebat sekitar sekitar 23.45 tengah malam. Dan api baru dapat dipadamkan setelah empat mobil unit pemadam kebakaran dari Kendal dan Kota Semarang dikerahkan ke lokasi kejadian, hingga lewat waktu Subuh.
Sedikitnya 1200 pedagang kehilangan lahan dagangannya. 87 bangunan, 22 buah los (setiap losnya terisi sekitar 40 pedgang), tidak ada yang tersisa. Beruntung, warga setempat bersama aparat kepolisian Polres Kendal siaga langsung yang dipimpin Kapolres Kendal sendiri, AKBP Tjahyono Prawoto, SH, MM, beserta Kasat Reskrim AKP Ronald A. Purba, Dandim 0715 Kendal. Pejabat Pemkab Kendal, seperti Wabup Dra. Hj. Siti Nurmarkesih bersama sejumlah pejabat penting lainnya juga turut menyaksikan kejadian api membara di pasar Boja yang menalan angka kerugian mencapai Rp 10 milyar tersebut. (jec)

Juni 2, 2007 Posted by | Headline | Tinggalkan komentar

Kobongan, Pasar Boja Rugi Puluhan Milyar

KENDAL – Pasar Boja, Kendal, rata dengan tanah, Kamis (31/5) dini hari kemarin. Tragedy itu menyusul meletusnya kobaran api di komplek pasar tradisional terbesar setelah Weleri tersebut. Dugaan sementara, kebakaran api tersebut dari sebuah kios pakaian belakang kantor cabang pembantu Bank Jateng Boja. Akibat kejadian tersebut, sedikitnya 1200 pedagang kehilangan lahan dagangannya. Dan kerugiannya, ditaksir mencapai puluhan milyar rupiah.
Menurut sejumlah saksi mata dilokasi kejadian, api mulai membara sekitar pukul 23.45 malam. Api baru bisa surut setelah 4 buah mobil kebakaran hingga sekitar pukul 06.00 pagi. Dan kejadian musibah tersebut membuat kalang kabut pihak berwenang setempat. Kapolres Kendal AKBP Tjahyono Prawoto, SH, MM beserta anggotanya, termasuk dari pihak Kodim 0715 Kendal, Wabup Kendal Dra. Hj. Siti Nurmarkesi, meninjau langsung saat kejadian api berlangsung berkobar.
Kapolres Kendal memerintahkan anggotanya untuk melakukan pengamanan disekitar kejadian. Bersama ratusan warga setempat, kepolisian melakukan upaya pengamanan agar kobaran api tidak merambah ke pemukiman warga sekitar. Namun apa daya, api terus berkobar karena angin saat itu bertiup cukup kencang. Barulah, setelah Kota Semarang mendatangkan 2 uint mobil kebakaran dan Unit mobil kebakaran dari Kendal sampai dilokasi kejadian, akhirnya api baru dapat dijinakan total.
Siang harinya, Pusabfor Cabang Jateng, langsung melakukan olah TKP dan mencari titik sumber api didampingi dari pihak Pilwiltabes Semarang bersama Polres Kendal. Dan untuk mengetahui kepastian penyebab kebakaran yang menelan kerugian sekitar Rp 10 milyar lebih tersebut, pihak kepolisian harus menunggu sekitar 7 hari dari hasil penelitian dan penyelidikan pihak Puslabfor Mabes Polri cabang Jateng tersebut.
Sementara, data resmi dari pihak Pemkab Kendal yang disampaikan Sekda Kendal Ir. H. Kardani Iswantah, bangunan yang hancur akibat dilalap sijago merah tersebut, blok A berjumlah 36 kios, blok B ada 51 kios, dan 22 los bangunan, setiap los sekitar terisi 40 pedagang.”Untuk sementara, kami akan merelokasi para pedagang ke sebalah barat pasar. Disana ada belasan kios yang belum laku, dan itu bisa digunakan seperlunya,”ungkap Kardani, saat menggelar jumpa pers di ruang kerjanya, terkait kebakaran di pasar Boja, kemarin.
Apa langkah Pemkab Kendal? Disampaikan lebih lanjut oleh Sekda Kardani, pihaknya akan segera menginfentarisir jumlah kerugian di pasar Boja tersebut. Dikatakan Kardani, Dinas Pasar, Perhubungan dan PU sudah terjun ke lokasi kejadian guna mendata dan melakukan penghitungan termasuk rencana penghitungan infrastruktur.”Soal berapa anggaran yang digunakan untuk mengatasi bencana di pasar Boja, pemerintah Kendal akan menggunakan dana tak tersangka. Namun karena nilainya belum jelas, kami masih menunggu tim dari lapangan untuk memberi laporan ke bu Wabup,”pungkas Sekda Kendal, Kardani, kepada wartawan, kemarin. (jec)

Juni 2, 2007 Posted by | Headline | Tinggalkan komentar

PD. Aneka Usaha Diduga Selewengkan Rp 1, 2 M

KENDAL – Aliran dana di tubuh sebuah Perusahaan Daerah (PD) Aneka Usaha Pemkab Kendal, untuk pengadaan mesin penggilingan padi (rice milling plant) dan pembelian gabah kering sebesar Rp 1, 2 milyar dari pos anggaranAPBD 2005 ada dugaan penyelewengan. Indikasi penyelewengan tersebut terbukti pada pengadaan mesin penggilingan padi tersebut hingga kini belum terealisasi dilapangan.
Sejumlah sumber yang dihimpun METEOR menyebutkan, pengadaan penggilingan padi oleh PD Aneka Usaha itu, rencananya ditempatkan diwilayah Desa Jenarsari, Gemuh Kendal. Dan saat koran ini melakukan penelusuran ke gedung yang diindikasikan untuk rencana penempatan mesin penggilingan tersebut, ternyata didalamnya masih kosong.
Salah seorang sumber dari PD Aneka USaha sendiri, menyebutkan, anggaran pengadaan penggilingan mesin senilai Rp 1, 2 milyar terbagi dua pos. Yakni, Rp 800 juta untuk pengadaan mesin dan Rp 400 juta untuk prasarana pembelian gabah kering.”Anggaran itu ada. Tapi maaf, saya tidak berani komentar terang-terangan,”ungkap salah seorang sumber dari dalam PD Aneka Usaha tersebut saat ditemui Koran ini, beberapa waktu lalu.
Sementara, Direktur PD Aneka Usaha Cendri Ginanta, saat dihubungi koran ini melalui ponselnya, menyatakan, pihaknya kurang tahu dengan pasti atas pengadaan anggaran sebesar Rp 1, 2 milyar didalam perusahaannya tersebut.”Saat itu, saat itu saya menjadi Direktur setelah anggaran itu sudah lewat. Sehingga, tidak tahu dengan pasti,”ujar Cendri, saat dihubungi METEOR beberapa waktu lalu. (jec)

Mei 29, 2007 Posted by | HALAMAN JATENG | Tinggalkan komentar

Toko Emas Weleri Dirampok

KENDAL – Sabtu (26/5) kemarin, komplek pasar Weleri Kendal, dibuat geger. Komplotan garong beraksi disebuah toko emas ‘Laris’. Satu tertangkap dan dua lainnya berhasil kabur dengan membawa hasil kejahatannya berupa gelang emas seberat 15 gr. Dari hasil pemeriksaan kepolisian, pelaku diduga komplotan ‘Jombang’ Jatim.
Pelaku yang ditangkap petugas itu adalah Suwarno (53), warga Dukuh Godang RT 01 / RW 02 Balongsari, Mageluh, Jombang Jatim. Sedan dua temannya yang melarikan diri, Joko dan Jayadi, keduanya termasuk deretan preman terminal Joyoboyo Surabaya. Pelaku beraksi di toko emas Laris milik Ny. Hera (53), warga Jl, Soekarno – Hatta, ikut wilayah Desa Karangdowo, Weleri Kendal, sekitar pukul 09.00 kemarin.
Informasi yang dihimpun METEOR dilokasi kejadian menyebutkan, tiga pelaku awalnya melihat-lihat emas yang ada counter kaca. Satu njongkel kaca sedang dua lainnya beraksi sok mau beli.
Adalah tersangka Suwarno. Dia yang menjongkel kaca counter dengan sebuah besi lancip menyerupai drei buatan sendiri. Setelah kaca terbuka, pelaku bernama Joko yang mengambil emasnya. Namun apes, baru saja berhasil mengambil satu buah gelang seberat 15 gr model ‘Holo’, salah seorang mata karyawan setempat, Eni (29), mencurigai ketiganya. Saat ditanyakan, ketiganya malah mau kabur. Spontan, para karyawan berteriak maling.
Tanpa pikir panjang pelaku langsung melarikan diri. Beruntung saat bersamaan keributan tersebut diketahui sejumlah petugas Reskrim Polsek Weleri yang tidak jauh dari lokasi kejadian. Petugas bergerak cepat. Satu diantaranya tertangkap, yaitu Suwarno yang sempat nyaris dimassa. Sedang dua pelaku lainnya, Joko dan Jayadi berhasil melarikan diri entah kemana.
Saat diperiksa diruang Reskrim Mapolsek Weleri, tersangka kepada koran ini mengatakan, dirinya bersama tiga rekannya sudah punya sasarannya, yaitu toko emas wilayah Weleri Kendal.”Saya yang bertugas menjongkel kaca, Joko mengambil barang dan Jayadi tugasnya mengawasi sekitarnya. Tapi kami salah perhitungan. Kepergok dan saya yang tertangkap,”aku tersangka Suwarno, kepada Koran ini, di Mapolsek Weleri, kemarin.
Kapolres Kendal AKBP Tjahyono Prawoto, SH, MM melalui Kapolsek Weleri AKP Suratman, SH, kepada Koran ini mengatakan, dari hasil pemeriksaan dan penyelidikan, kelompok tersebut dari wilayah Jombang Jatim.” Dan ini menambah catatan penting bagi kita, bahwa banyak ditemukan catatan tindak kejahatan yang ternyata pelakunya asal daerah Jombang dan Surabaya yang sudah beraksi di wilayah Polres Kendal. Walaupun pelakunya sudah diungkap, tapi kini kembali muncul lagi. Inilah yang harus diwaspadai lebih lanjut,”ungkap AKP Suratman, SH, kepada METEOR, kemarin.
Hingga berita ini diturunkan, tersangka Suwarno masih dalam pemeriksaan intensif petugas Polsek Weleri. Reskrim Polsek Weleri bekerja sama dengan Resmob Polres Kendal sudah melakukan pengejaran terhadap dua pelaku yang telah melarikan diri tersebut. (jec)

Mei 28, 2007 Posted by | Headline | Tinggalkan komentar

Gadis 18 Tahun Ditemukan Tewas Misterius

PEKALONGAN – Seorang gadis asal Desa Harjosari, Doro
Kabupaten Pekalongan, Turijah (18), ditemukan tewas
misterius di sekitar sungai Obyek Wisata Slamaran,
Kota Pekalongan, Jumat (25/5) pagi kemarin. Belum
diketahui pasti penyebab kematian korban. Namun dugaan
sementara, korban terpleset saat main-main dibibir
sungai yang konon dikenal angker tersebut.
Korban ditemukan ngambang di lokasi kejadian sekitar
pukul 06.00 pagi oleh seorang warga sekitar. Korban
ditemukan ditemukan dalam posisi mengapung dan
terlentang. Oleh warga, kejadian tersebut dilaporkan
ke Polresta Pekalongan. Dibantu warga, petugas
mengevakuasi korban ke rumah sakit RSUD Kraton
Pekalongan untuk kepentingan visum.
Pihak keluarga korban, Santoso yang saat itu bersama
Plt Kades Harjosari, Toha Mansyur, kepada wartawan
mengatakan, korban selama ini diakui bekerja jadi
pembantu rumah tangga (PRT) di perumahan
Slamaran.”Kami sendiri bingung bagaimana semua ini
harus terjadi. Ini aneh. Dna kami minta pihak
kepolisian agar mengusut kejadian tersebut,”pinta
pihak keluarga korban, kepada wartawan, di rumah sakit
RSUD Pekalongan, kemarin.
Sementara, Kasat Reskrim Poresta Pekalongan AKP
Tukiran mengatakan, dari hasil pemeriksaan sementara
ditubuh korban tidak ditemukan adanya tanda-tanda
penganiayaan. Namun demikian, pihaknya akan berupaya
melakukan pengusutan atas kejadian tersebut lebih
lanjut. (jec)

Mei 26, 2007 Posted by | Headline | Tinggalkan komentar

2 Bocah Jebolan SMP Ditangkap

KENDAL – Aparat Unit Reskrim Polsek Boja belum lama ini berhasil meringkus dua tersangka pembobol kios di komplek pasar Boja Kendal. Kedua tersangka adalah Kar (15), warga Kampung Gentan Lor RT 04 / RW 03, Boja dan Rud (17), warga Kampung Rowosari RT 06 / RW 05 Meteseh Boja Kendal. Para tersangka ditangkap karena diduga terlibat melakukan pencurian 4 slop rokok di kios milik Jasmin (40),warga Desa Bebengan Boja Kendal.
Informasi koran ini di kepolisian menyebutkan, kejadian pencurian di komplek kios pasar Boja tersebut terjadi pada 7 Februari 2007 lalu. Sejak awal kejadian, korban (Jasmin, red) telah melaporkan ke Polsek Boja. Namun karena belum ada petunjuk, penyelidikan dan pengembangan terus dilakukan. Dan pada akhirnya, Unit Reskrim Polsek Boja yang dipimpin Aiptu Hartoyo, akhirnya berhasil mengungkap berkat keterangan sejumlah saksi kunci.
Para tersangka ditangkap di rumahnya masing-masing selepas waktu Maghrib, belum lama ini. Dari hasil keterangan tersangka, keduanya merupakan jebolan sekolah tingkat SMP di Boja. Keduanya terpaksa tidak bisa melanjutkan sekolah karena terbentur dengan biaya. Kar keluar kelas III, sedang Rud di kelas II sudah keluar dari kelasnya.
“Kami masuk pasar sekitar pukul delapan malam. Cara kami mencuri dengan cara mencongkel atap kios dengan obeng dan drei. Karena yang kami cari yaitu uang tidak ada, akhirnya ya 4 slop rokok kami bawa saja,”aku tersangka Rudi, kepada METEOR, kemarin.
Empat slop rokok yang dicuri tersangka adalah Mild 1 slop, Djarum Black 2 slop, dan Djarum Mizzo 1 slop. Dari hasil pemeriksaan petugas, dua tersangka dijerat pasal 363 KUHP tentang pencurian, dengan ancaman hukuman maksimal 5 tahun penjara. (jec)

Mei 25, 2007 Posted by | Headline | Tinggalkan komentar

Pendanaan Sepak Bola Jateng, Judi Togel Akan Dibuka Lagi

KENDAL – Isu akan dibuka kembali judi jenis togel yang berkantor pusat di wilayah Semarang, telah beredar hangat di wilayah Kendal. Konon, isu judi kupon putih itu muncul dengan dalih untuk pendanaan persepak bolaan di Jateng karena pos anggaran APBD mulai tahun 2008 untuk urusan sepak bola sudah tidak ada kucuran lagi.
Judi togel tersebut rencananya akan dibuka secara resmi seperti pada jaman kupon Porkas era tahun 1980-an silam.
Uniknya, pihak bandar sekarang dikabarkan sudah melakukan terima pendaftaran untuk menjadi agen, pool dan pengecer resmi ditiap-tiap daerah. Semua penjual kupon tersebut, akan terdaftar di pihak pengelola. Nantinya, setiap agen maupun pool dan pengecer akan dibekali surat ersmi sebagai pembantu bandar resmi togel yang konon akan dikelola oleh pengelola togel jenis KL.
“Soal kapan bukanya, saya tidak tahu persis. Tapi teman-temanku sudah banyak yang mendaftar jadi agen atau pool ke Semarang lewat seseorang. Menurutku ini ide bagus. Karena dengan dibukanya togel resmi dan visinya untuk mendorong kemajuaan sepak bola di Jateng, mengapa harus ditolak. Dan saya yakin seratus persen, togel dibuka gairah bisa terbangun tanpa harus membebani dari anggaran APBD,”ungkap salah seorang sumber kepada METEOR, kemarin. (jec)

Mei 25, 2007 Posted by | Headline | Tinggalkan komentar

Arwahnya Pemerkosa Nggantung Gentayangan di Tahanan

KENDAL – Masih ingat kejadian salah tersangka
pemerkosa bocah SD yang ditemukan tewas nggantung
dengan cara menjerat lehernya pakai kolornya di
Mapolsek Weleri beberapa waktu yang lalu? Belakangan,
tersangka yang nggantung bernama Sudjhiono (40), warga
Desa Penyangkringan RT 05 / RW 01 Weleri Kendal
tersebut diduga arwahnya masih gentayangan di ruangan
tahanan polsek setempat. Hiiiii……. Ngeri deh!
Sejumlah anggota kepolisian setempat saat ditemui
koran ini, kemarin, mengakui adanya kejadian yang
nganeh-nganehi di dalam ruang tahanan tersebut. Dan
diceritakan oleh salah seorang petugas yang minta
identitasnya jangan disebutkan tersebut, sejak
kematian tersangka Sudjihono, ruang tahanan sering
terjadi yang aneh-aneh. Bahkan, tidak sedikit anggota
kepolisian setempat yang tahu soal hawa aneh di
sekitar ruang tahahan.
“Wah, saya sendiri sempat merinding dan takut sendiri.
Baru saja sholat Isya malam hari di mushola sini
(sambil menunjukan ruang tempat sholat yang persis
didepan pintu kantor Kapolsek Weleri,red) ada suara
manusia aneh dan sepertinya ngamuk di dalam. Saat tak
amati, saat itu ruang tahanan kosong. Dipikir,
kemungkinan besar itu arwah tersangka yang tewas
nggantung belum sempurna saja. Jadinya gentayangan
seperti itu. Pokoknya ngeri tenan,”ungkap salah
seorang petugas Polsek Weleri yang enggan disebutkan
namanya, kepada koran ini, kemarin.
Sebagaimana diberitakan koran ini, tersangka Sujihono
(40) tersebut ditangkap jajaran Reskrim Polsek Weleri
setelah jadi buronan kepolisian. Dia ditangkap karena
diduga kuat terlibat kasus pemerkosaan terhadap
tetangganya yang masih bersetatus siswi SD sekitar
tahun 2004 lalu. Setelah dua hari mendekam disel
tahanan, Kamis (3/5) dini hari diketahui sudah tewas
nggantung dengan kolor yang diambilkan dari celana
pendek miliknya. Tersangka ketauhan nggantung sekitar
pukul 05.00 pagi oleh petugas yang saat itu jaga,
yaitu Ka. SPK Bripka Imam Muhadi bersama lima
anggotanya.
Sejak kematian tersangka, hawa aneh sering terjadi di
sekitar ruang tahanan Polsek Weleri. Seperti saat
wartawan koran ini memasuki ruangan tahanan tersebut,
aura negatifnya yang sangat terasa. Sayangnya, hingga
berita ini diturunkan, Kapolsek Weleri AKP Suratman,
SH belum bisa dimintai tanggapannya. (jec)

Mei 23, 2007 Posted by | Headline | Tinggalkan komentar